Kabupaten/Kota : Buleleng
Lingkungan Pura Maduwe Karang adalah salah satu lingkungan Pura di Bali yang
telah dikenal wisatawan mancanegara sebelum Perang Dunia Kedua. Di Jaman itu
wisatawan mancanegara datang ke Bali melalui laut di Pelabuhan Buleleng. Di
tempat ini sambil menunggu angkutan umum para wisatawan mempergunakan waktu
untuk mengunjungi Lingkungan Pura Beji di Desa Sangsit, Lingkungan Pura Maduwe
Karang di Desa Kubutambahan.Lingkungan Pura ini terdiri dari tiga tingkat yaitu
"Jaba Pura" di luar lingkungan pura atau "Jabaan",
"Jaba Tengah", dan "Jeroan", bagian paling dalam adalah
yang paling disucikan. Dua buah tangga batu menanjak menuju Jaba Pura, yang di
bagian depannya dihiasi patung-patung batu padas, tiga puluh empat jumlahnya,
yang diambil dari tokoh-tokoh dan adegan-adegan ceritera Ramayana.
Patung yang berdiri di tengah-tengah memperlihatkan Kumbakarna yang sedang
berkelahi dan dikeroyok oleh kera-kera laskar Sang Sugriwa. Yang unik, pada
bagian dinding di sebelah utara terdapat ukiran relief orang naik sepeda yang
roda belakangnya terdapat daun bunga tunjung. Daya tarik lain adalah pahatan
Durga dalam manifestasinya sebagai Rangda, dalam posisi duduk dengan kedua
lututnya terbuka lebar sehingga alat kelaminnya jelas kelihatan. Tangan
kanannya diletakkan di atas kepala seorang anak kecil yang berdiri di sebelah
lututnya, kaki kanannya diletakkan di atas binatang bertanduk yang sedang
berbaring. Pada bagian lain dari dinding lingkungan pura ini terdapat pahatan
seorang penunggang kuda terbang dan pahatan Astimuka. Tokoh ini dilukiskan sama
dengan Sang Hyang Gana (Ganesha), yakni dewa dengan muka gajah. Kungkungan Pura
Maduwe Karang ini terletak di Desa Kubutambahan, 12 km sebelah Timur Singaraja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar